Penelitian Tindakan Kelas
31 Agustus 2012
0
komentar
PENELITIAN TINDAKAN
KELAS (CLASSROOM ACTION
RESEARCH)
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian
pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan
oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah
pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu
dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru
pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil
pembelajaran.
Berdasarkan
jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat
berbentuk individual dan kaloboratif, yang dapat
disebut PTK individual dan PTK kaloboratif. Dalam PTK
individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya
sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK
kaloboratif beberapa orang guru secara sinergis
melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara
anggota melakukan kunjungan antar kelas.
PTK
memeliki sejumlah karakteristik sebagai berikut :
-
Bersifat siklis, artinya PTK terlihat siklis-siklis (perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku penelitian.
-
Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu (misalnya 2-3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan, bukan "sekali tembak" selesai pelaksanaannya.
-
Bersifat partikular-spesifik jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnyapun tidak untuk digenaralisasi meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan ditempat lain yang konteksnya mirip.
-
Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekali gus pelaku perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni sebagai orang yang meneliti sekali gus yang diteliti pula.
-
Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan yang diteliti; bukan menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti.
-
Bersifat kaloboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian.
-
Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; menggarap masalah-masalah besar.
-
Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan tercapainya tujuan penelitian.
-
Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana, bukan yang rumit.
-
Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.
Tujuan
PTK sebagai berikut :
-
Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
-
Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
-
Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.
-
Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.
-
Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
-
Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
-
Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
Manfaat
PTK
-
Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.
-
Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung professionalisme dan karir guru.
-
Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
-
Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi kebutuhan siswa.
-
Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan , kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun dapat meningkatkan.
-
Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
Prosedur
Pelaksanaan PTK
1.
Menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan ini perlu
dilakukan kegiatan pokok, yaitu; (1) mendeskripsikan
dan menemukan masalah PTK dengan berbagai metode atau
cara, (2) menentukan cara pemecahan masalah PTK dengan
pendekatan, strategi, media, atau kiat tertentu, (3)
memilih dan merumuskan masalah PTK baik berupa
pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan masalah dan
cara pemecahannya, (4) menetapkan tujuan pelaksanaan
PTK sesuai dengan masalah yang ditetapkan, (5) memilih
dan menyusun persfektif, konsep, dan perbandingan yang
akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK, (6)
menyusun siklus-siklus yang berisi rencana-rencana
tindakan yang diyakini dapat memecahkan
masalah-masalah yang telah dirumuskan, (7) menetapkan
cara mengumpulkan data sekaligus menyusun instrumen
yang diperlukan untuk menjaring data PTK, (8)
menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK.
2.
Melasanakan siklus (rencana tindakan) di dalam kelas.
Dalam kegiatan ini diterapkan rencana tindakan yang
telah disusun dengan variasi tertentu sesuai dengan
kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam
siklus dilakukan pula pengamatan dan refleksi. baik
pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi dapat
dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua
hal yang berkaitan dengan hal diatas perlu dikumpulkan
dengan sebaik-baiknya.
3.
Menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data
tahap perencanaan, pelaksnaan tindakan, pengamatan,
maupun refleksi. Analisis data ini harus disesuaikan
dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil
analisis data ini dipaparkan sebagai hasil PTK.
Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan rumusan
saran.
4.
Menulis laporan PTK, yang dapat dilakukan bersamaan
dengan kegiatan menganalisis data. Dalam kegiatan ini
pertama-tama perlu ditulis paparan hasil-hasil PTK.
Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi
masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep
atau teoritis. Inilah laporan PTK.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Penelitian Tindakan Kelas
Ditulis oleh sdn1indprapuri
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://sdn1indprapuri.blogspot.com/2012/08/penelitian-tindakan-kelas.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh sdn1indprapuri
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar